PEKANBARU - Gol dramatis Reyhan Firdaus di menit-menit akhir membawa PSPS Pekanbaru meraih kemenangan penting atas Persiraja Banda Aceh pada lanjutan Liga 2 Pegadaian.
Bermain di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Sabtu (8/11), gol tunggal Reyhan di menit ke-89 memastikan tiga poin bagi tim Askar Bertuah dan mengantarkan mereka naik ke posisi lima klasemen sementara dengan 12 poin, menggusur Persiraja yang sebelumnya menempati posisi tersebut.
Gol kemenangan itu tercipta lewat skema serangan dari sisi kanan. Andy mengirimkan umpan silang matang yang disambut sundulan Reyhan, mengarah ke pojok kiri gawang Persiraja tanpa mampu dijangkau kiper M. Reza. Ribuan suporter yang memadati stadion langsung bergemuruh, merayakan gol yang telah lama ditunggu sejak babak pertama.
Pelatih PSPS Pekanbaru, Aji Santoso, mengapresiasi kerja keras para pemainnya yang tetap fokus hingga akhir pertandingan. Meski Persiraja bermain dengan 10 pemain sejak awal laga akibat kartu merah, PSPS tetap kesulitan menembus pertahanan rapat tim tamu.
“Kemenangan ini harus kita syukuri. Bermain di kandang dan bisa dapat tiga poin di menit-menit akhir tentu sangat berharga. Pemain sempat terburu-buru ingin cetak gol cepat, tapi justru itu membuat permainan jadi tidak efektif. Di babak kedua saya minta mereka lebih sabar, jangan cepat hilang bola, dan banyak melakukan crossing. Hasilnya terbukti,” ujar Aji Santoso seperti dikutip dari MCRiau.
Aji menilai perubahan strategi di babak kedua menjadi kunci kemenangan. Ia meminta anak asuhnya untuk lebih banyak menyerang dari sisi sayap guna membongkar pertahanan rapat Persiraja. Masuknya Reyhan juga menjadi keputusan penting yang berbuah manis.
“Pergantian pemain sangat efektif. Reyhan bermain luar biasa dan bisa memanfaatkan peluang dengan maksimal,” tambahnya.
Sementara itu, pelatih Persiraja Banda Aceh, Akhyar Ilyas, mengakui timnya kesulitan setelah bermain dengan 10 orang sejak menit awal. Ia menyebut kondisi ruang ganti yang panas dan keputusan wasit turut memengaruhi fokus pemain.
“Bermain dengan 10 pemain sejak awal tentu berat. Anak-anak sudah berjuang maksimal, tapi kehilangan fokus di akhir membuat kami kebobolan. Jujur, saya sedikit kecewa dengan keputusan wasit dan kondisi ruang ganti yang sangat panas, seperti sauna,” ujarnya.
Pertandingan ini turut disaksikan oleh sejumlah pejabat daerah, di antaranya Sekdaprov Riau Syahrial Abdi yang mewakili Plt Gubernur Riau, Kadispora Riau Yurnalis, Wakil Walikota Pekanbaru Markarius Anwar, dan mantan Pj Walikota Muflihun.